Generalis vs Spesialis — Intro

Diyah N.
3 min readMay 28, 2022

--

Lebih penting jadi Generalis atau Spesialis ya?

Intro

Beberapa minggu lalu di beranda Youtube saya muncul saran video dari channel Fellexandro Ruby, ini pasti suggestion setelah saya nonton video BukaTalks “Seandainya Usia 20-an Udah Tau Ini!” yang di isi oleh beliau.

https://youtu.be/QHSjVrC7-_4

Topik dalam video membuat saya secara tidak langsung melakukan intropeksi diri. Betul-betul relate dengan kondisi dan usia saya saat ini.

Meskipun durasi penjelasan mas Ruby, panggilan akrab beliau, mengenai Generalis vs Spesialis cukup singkat, tapi topik ini langsung membius dan bikin saya jadi tergugah juga untuk mencari tau lebih dalam dan memutuskannya untuk menulis dengan topik yang sama.

Kenapa Harus Jadi Generalis dan Spesialis?

Seperti bukunya Simon Sinek yang berjudul Start With Why, mari kita mulai dengan “kenapa saya di usia 20-an ini harus jadi seorang yang Generalis dan Spesialis?”

Pertanyaan ini bikin aktivitas overthinking saya tiap malam semakin intens untuk terus mencari-cari alasan dalam diri. Apakah saya seorang yang generalis atau spesialis?

Sejenak saya coba berpikir tentang banyak hal yang sudah saya lakukan selama duduk di bangku SMK sampai posisi saya bekerja sambil kuliah sekarang ini.

Sekolah 3 tahun di kejuruan Broadcasting, kerjaannya sekarang secara keseluruhan nulis dan bikin konsep di sosial media dan website, kuliahnya peminatan Hubungan Masyarakat.

Hmm, kayaknya masih saling berkesinambungan semua sih, tapi saya gak pernah bisa ahli dalam satu “hal” bahasa gampangnya;

“bisa apa aja, tapi nanggung”

Lalu pikiran saya semakin liar untuk mencari terus alasan-alasan kenapa saya harus menjadi seorang yang generalis dan spesialis. Ya, saya juga sadar betul sebenarnya kondisi saat ini pun masih dalam proses pencarian jati diri.

Photo by Robert Bye on Unsplash

Lalu semeseta ini bekerja dengan baik, begitu katanya. Tanpa sengaja pembahasan dan diskusi kelas dengan dosen Hukum dan Etika Komunikasi membahas hal yang serupa. Tentang ada 4 tipe manusia yang beliau sampaikan, yaitu;

1. Tau sedikit tentang sedikit hal

2. Tau sedikit tentang banyak hal

3. Tau banyak tentang sedikit hal

4. Tau banyak tentang banyak hal

Terus Mau Jadi Generalis atau Spesialis?

Tidak semua pertanyaan bisa dibalas dengan jawaban.

Presentase menjadi seorang yang generalis untuk usia saya saat ini memang masih menjadi dominan. Terlebih, akan selalu ada berbagai hal lain lagi yang akan saya pelajari terus setiap harinya.

Bukan menutup kesempatan untuk menjadi speasialis, terlebih dalam perjalanan karir dan pendidikan yang sedang saya jalankan saat ini semua hal selalu membutuhkan dorongan dari berbagai ilmu dan wawasan lainnya.

Photo by Franki Chamaki on Unsplash

Untuk menjawabnya saya mulai mengobservasi lebih dalam lagi alasan-alasan yang dapat menguatkan diri atas apapun yang sudah, sedang, akan dikerjakan.

Hal yang bisa membuat kita sama-sama berfikir bahwa tidak cukup hanya menjadi orang yang spesialis ataupun generalis yang dinilai jauh bisa lebih bertahan di era digital seperti saat ini.

Apakah benar begitu? Kalau menurut Anda gimana?

--

--