Menjadi Digital Writer “Amatir”

Diyah N.
3 min readAug 2, 2020

--

Photo by Dan Counsell on Unsplash

Kalau kamu bertanya kenapa saya kasih judul Digital Writer saya akan jawab, karena tulisan ini nantinya akan sedikit banyak membahas berbagai macam bidang penulis digital yang lagi “trend” beberapa tahun terakhir ini. Juga, sedikit bercerita tentang pengalaman saya sebagai Penulis Digital (amatir).

Jenis-Jenis Penulis Digital

Copywriter

Saya akan mulai dengan Copywriter ini posisi yang paling banyak berseliweran di portal pencarian kerja. Kadang saya pun juga masih suka keliru dengan scope pekerjaannya.

Job desc utama seorang Copywriter adalah membuat text iklan. Jelas seperti namanya produksi text harus dibuat dengan eye catching dan mudah dimengerti oleh target pasar atau konsumen yang dituju. Karena biasanya, akan bersinggungan langsung dengan hasil dari promosi yang dilakukan dengan text tersebut.

Photo by Erik Mclean on Unsplash

Content Writer

Itu baru permulaan, ada juga yang namanya Content Writer bedanya apa? Tanggung jawabnya lebih banyak. Meskipun pada praktiknya scope pekerjaan Copywriter dan Content Writer ini memiliki tugas dan tanggung jawab yang hampir sama.

Kalau ada seseorang yang mau menjadi Content Writer selain harus punya kemampuan menulis yang baik, ada baiknya juga harus bisa untuk melakukan riset dan observasi terhadap konten yang akan dibuat nantinya.

UX Writer

Selanjutnya ada UX Writer sudah pernah dengar? Jadi enggak cuma design aja yang perlu UX tapi tulisan yang ada di app atau website itu juga butuh loh. Singkatnya seorang UX Writer ini harus bisa “memanusiakan” bahasa komputer, biar bisa lebih mudah dimengerti sama penggunanya.

Gimana Awalnya Bisa Jadi Penulis Digital?

Saya mulai dengan menulis dairy di blog pribadi. Dulu enggak ada kepikiran buat sejauh dan sedalam ini untuk cari tahu soal tulis menulis ini. Saya cuma hobi menulis, dan yaudah saya lakukan aja.

Beruntung ada kesempatan buat memperdalam hal tersebut, jadi yaa saya manfaatkan aja semaksimal mungkin untuk mendapatkan berbagai ilmu lainnya. Mulai dari titik itulah saya sadar, wah ternyata menulis itu luas yaa dan bisa jadi peluang karir juga, hehe.

Dimulai dari membuat dan menulis konten artikel, caption sosial media, sampai membuat editorial planning content bahkan juga melakukan observasi dan monitoring konten semua itu saya kerjakan. Saat itu saya masih buta soal scope pekerjaan, jadi apa yang diperintahkan saya kerjakan saja.

Photo by Corinne Kutz on Unsplash

Sejauh Ini Gimana Perasaannya Jadi Digital Writer?

Selalu merasa tertantang. Karena setiap case yang dihadapkan selalu punya cara atau jalan keluar yang berbeda-beda. Jadi hal itu yang bikin saya, setiap hari terpacu buat belajar berbagai hal baru lagi dan lagi.

Sebagai yang mempelajari ilmu ini secara otodidak melalui bacaan di Medium atau podcast di Spotify sampai forum online, saya selalu merasa haus akan ilmu baru tentang penulisan di dunia digital ini. Masih sering juga gagal, tapi saya gak pernah kapok buat coba lagi. Belajar lagi dari kesalahan, perbaiki, sampai semua benar-benar sesuai dengan yang diinginkan.

Namanya juga masih proses jangan banyak protes

OK. Kalau sama-sama kita ambil kesimpulannya begini:

  1. Jangan takut buat mencoba
  2. Pahami masing-masing posisi dari role dan scope pekerjaannya
  3. Jangan berhenti disitu aja

Buat kali ini, segini dulu yaa pembahasannya. Nanti kita bahas lagi lebih detail lagi bagaimana role pekerjaannya sampai study case nya. Nah gimana, kamu penasaran juga gak sih buat berkarir jadi seorang Digital Writer?

--

--

Diyah N.
Diyah N.

Written by Diyah N.

Hii you can call me Ndo. Welcome to my journey.

No responses yet